Selasa, 15 September 2020

Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Sosiologi kls 3)

 Apa itu Globalisasi?

Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh karena itu globalisasi sering diindentikan dengan internasionalisasi, liberalisasi, universialisasi, westernisasi, dan deteritorialisasi.

  1. Internasionalisasi adalah hubungan antar negara dengan ciri meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal.
  2. Liberalisasi adalah pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa, dan iizn masuk suatu negara.
  3. Westernisasi adalah ragam hidup model budaya Barat atau Amerika.
  4. Deteritorialisasi adalah perubahan-perubahan geografis sehinggaruang sosial dan pembatasan, tempat, dan jarak perubahan.

Pengertian Globalisasi Secara Umum

  1. Globalisasi sebagai transformasi kondisi spesial temporalkehidupan. Hidup yang kitavalami mengandalkan ruang dan waktu. Artinya, jika terjadi perubahan dalam pengelolaan tata ruang-waktu, terjadi pula transformasi perngargonisasian hidup.
  2. Globalisasi sebagai transformasi lingkup cara pandang. Dengan kata lain globalisasi menyangkut transformasi isi dan cara merasa serta memandang persoalan di kalangan masyarakat dunia.
  3. Globalisasi sebagai trasnformasi modus tindakan dan praktik. Dengan kata lain, globalisasi menunjuk pada proses kaitan yang makin erat di antara semua aspek kehidupan pada skala mondial (dunia).

Karakteristik Globalisasi

            Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia. Transformasi ini merupakan suatu karakteristik yag meliputi hal-hal berikut:

  1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi, satelit dan internet menunjukan komunikasi global terjadi demikian cepat.
  2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berubah menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama tv, musik, film, dan transmisi berita olahraga internasional).
  4. Meningkatnya masalah bersama seperti masalah ekonomi, linkungan dan permasalahan-permasalahan lainnya seperti penyakit menular.

Faktor Pendorong Globalisasi

  1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
  2. Semakin terbukanya sistem perekonomian negara-negara di dunia
  3. Menggobalkan pasar uang

Gejala Globalisasi di Indonesia

  1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Contoh kemajuan IPTEK adalah sebagai berikut:

  1. Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi yang membawa kemudahan dalam berkomunikasi bagi penggunanya.
  2. Penemuan alat transportasi yang paling ringan seperti sepeda sampai dengan alat transportasi lain yang dapat digunakan di darat, laut maupun udara.
  3. Penemuan alat kantor, dari mesin ketik sampai komputer dan lepto yang bisa membantu untuk menyimpan data.
  4. Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui seperti energi surya, nuklir, air, angin, dan biogas melengkapi sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.

2. Bidang Ekonomi

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan jasa, barang, teknologi dan modal lintas perbatasan. Globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan teknologi, perusahaan dan industri. Trend globalisasi dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan nagara berkembang melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi dan imigrasi.

  1. Bidang Politik

Keberhasilan pembangunan di bidang politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi pancasila, memantapkan organisasi sosial politik dan kemasyarakatan, serta mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyar. Namun, pendiidkan berpolitik pun harus ditingkatkan agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan semakin sadar bagaimana kita menjalin hubungan dengan negara-negara luar untuk memlihara perdamaian dunia.

  1. Bidang Budaya

Globalisasi bidang budaya telah meningkatkan kontak lintas budaya. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita internasional. Saat ini dapat merasakan hasil gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal melintasi keberagaman budaya, misalnya dalam bidang fasion, busana, literatur dan makanan.

  1. Bidang Agama

Globalisasi di bidang adama lebih berfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar atau menabrak kaidah-kaidah agama. Globalisasi juga memicu penganut agama untuk memahami penganutut agama yang lain dalam konteks toleransi sehingga tercermin kehidupan harmonis dalam masyarakat multikultural.

Dampak Globalisasi Terhadap Komunitas Lokal

  1. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.

Penyebab terjadinya urbanisasi:

  1. Daya tarik ekonomi. Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
  2. Daya tarik sosial. Kbanyakan orang pergi ke kota untuk merubah status sosial melalui berbagai macam cara seperti pendidikan atau pekerjaan.
  3. Daya tarik pendidikan. Di kota tersedia berbagai fasilitas pendidikan sehingga menarik orang desa untuk menuntut ilmu ke kota.

2. Kesenjangan Sosial Ekonomi

Faktor pendorong terjadinya kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut:

  1. Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertimbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas.
  2. Letidakmerataan hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan sumber daya manusia.
  3. Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha.
  4. Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat monopoli para pengusaha bermodal besar.
  5. Investasi yang sangat banyak pada proyek-proyek yang padat modal (capital intensive), sehingga pesentase pendapatan dari harta tambahan lebih besar dibandngkan dengan presentasi pendapatan kerja.

3. Pencemaran Lingkungan Alam

Masyarakat yang melakukan pembangunan harus memperhatikan kelestarian dan dan perbaikan liingkungan alamnya. Alam sebagai tempat hidup flora dan fauna tidak boleh dikorbankan hanya untuk kehidupan jangka pendek. Dengan canggihnya teknologi globalisasi, manusia cenderung ingin menguasai alam. Dengan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi alam dan tanpa menyadari dampak pencemaran lingkungan yang cukup besar.  Contoh dari pencemaran antara lain:

  1. Pencemaran udara yang berasal dari asap mobil, asap pabrik, asap pembakaran minyak dan asap pembakaran sampah.
  2. Pencemaran air berasal dari pembuangan limbah industri ke sungai, danau, laut atau limbah berasal dari berbagai jenis pestisida dan pupuk yang digunakan petani.
  3. Pencemaran kimiawi berupa produk bahan-bahan sintetis yang digunakan sebagai bahan detergen, pupuk dan pestisida.
  4. Limbah padat berupa sampah buangan individu atau bisnis tertentu.
  5. Polusi panas berupa peningkatan temperatur air dan panas atmosfer yang dosebabkan oleh ulah manusia.

4. Kriminalitas

Pembangunan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia sering memunculkan masalah-masalah seperti berikut:

  1. Manipisnya rasa kekeluargaan,
  2. Meningkatkan sikap individualitas,
  3. Meingkatnya tingkat persaingan,
  4. Meningkatnya pola hidup konsumtif

Masalah-masalah tersebut dapat memunculkan tidak kriminal. Tekanan sosial dalam proses globalisasi yang semakin berat memunculkan pola hidup yang memuja kesenangan (hedonisme). Namun disisi lain banyak yang mempunyai keterbatasan untuk memilikinya. Hal tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, penggelapan, penadahan, perampasan dan pembunuhan.

5. Lunturnya eksistensi Jati diri Bangsa

Menurut Kurniawan (2012) paham budaya berat yang kurang sesuai di kebudayaan Indonesia dan dapat merusak eksistensi jati diri bangsa yaitu:

  1. Individualisme
  2. Materialisme
  3. Sekuarisme
  4. Hedonisme

Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaiannya (Sosiologi Kelas 2)

 1. KONFLIK SOSIAL

a. Pengertian Konflik

Dalam kehidupan masyarakat ketrentaman dan kedamaian merupakan sebuah keadaan sosial yang selalu diharapkan. Namun pada kenyataannya dalam setiap masyarakat pasti terdapat sebuah perselisihan atau masalah yang dapat menyebabkan konflik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya. Konflik merupakan suatu proses disosiatif yang menyebabkan ketidakteraturan dalam kehidupan masyarakat, namun konflik juga memiliki fungsi bagi masyarakat. Konflik menurut Soerjono Soekanto konflik berisi perasaan yang memperdalam perbedaan-perbedaan antara individu dan kelompok yang memicu keinginan untuk saling menekan dan menghancurkan pihak lain.

Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan, tidak selaras, dan bertentangan.

Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik

Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni

  1. perbedaan antarindividu : setiap manusia memiliki ego sendiri-sendiri yang jika tidak di kendalikan secara tepat dapat menimbulkan konflik dengan individu
  2. perbedaan antarkebudayaan : individu merupakan bagian dari suatu masyarakat dimana pola-pola pemikirannya dipengaruhi oleh masyarakat tersebut sehingga secara sadar atau tidak timbul pertentngan karena perbedaan kebudayaan.
  3. perbedaan kepentingan : setiap individu maupun kelompok tentu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam mengerjakan sesuatu
  4. perubahan sosial : hal ini merupakan faktor penting penyebab terjadinya konflik misalnya pada masyarakat yang tertutup dan sulit menerima perubahan akan menentang perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan yang telah ada.

 c. Bentuk-Bentuk Konflik

Lewis A. Coser membedakan konflik atas dua bentuk.

  1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
  2. Konflik nonrealistic adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan dendam lewat ilmu gaib yang dilakukan dalam masyarakat tradisional. Contoh lain adalah upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam masyarakat telah maju.

Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat.

  1. Konflik pribadi
  2. Konflik rasial
  3. Konflik antara kelas-kelas sosial
  4. Konflik politik
  5. Konflik internasional

Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik

  1. Konflik dengan orang tua sendiri
  2. Konflik dengan anak-anak sendiri
  3. Konflik dengan keluarga
  4. Konflik dengan orang lain
  5. Konflik dengan suami istri
  6. Konflik di sekolah
  7. Konflik dalam pemilihan pekerjaan
  8. Konflik agama
  9. Konflik pribadi

 d. Dampak Sebuah Konflik

Konflik dapat memiliki dampak atau akibat positif maupun negative

Segi positif konflik adalah sebagai berikut.

  1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
  2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok
  3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity) yang sedang berkonflik dengan kelompok lain.
  4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
  5. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru
  6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat
  7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang

Segi negative suatu konflik adalah sebagai berikut.

  1. Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok
  2. Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia
  3. Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah pada hal-hal positif atau negative
  4. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah

 

  1. KEKERASAN

a. pengertian

Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering disebut sebagai kekerasan langsung (direct violence). Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak langsung (indirect violence)

b. Teori-Teori tentang Kekerasan

 Teori Faktor Individual

Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab perilaku kekerasan adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, psikoneurosis, frustasi kronis, serta pengaruh obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.

Teori Faktor Kelompok

Terjadi karena benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik antarsupoter bola

Teori Dinamika Kelompok

Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.

  1. CARA PENGENDALIAN KONFLIK DAN KEKERASAN

Konflik merupakan gejala sosial yang senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama hilangnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengendalikan agar konflik tersebut tidak berkembang menjadi kekerasan (violence).

Pada umumnya masyarakat memiliki sarana atau mekanisme untuk mengendalikan konflik di dalam tubuhnya. Beberapa sosiolog menyebutnya sebagai katup penyelamat (safety valve), yaitu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik. Lewis A. Coser melihat katup penyelemat sebagai jalan keluar yang dapat meredakan permusuhan antara dua pihak yang berlawanan.

Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial:

  1. Konsiliasi

Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai.

  1. Mediasi

Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga ini akan memberikan pemikiran atau nasihat-nasihatnya tentang cara terbaik dalam menyelesaikan pertentangan mereka.

  1. Arbitrasi

Arbitrasi atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.

Kamis, 27 Agustus 2020

UJIAN BAHASA INGGRIS KD 1 /PH 1 (KELAS 3)

 QUESTIONS :

1. Make 5 sentences of OFFERING HELP with the different pattern !

2. Write a Dialog for the following situation ! ( One of the the dialog sentences must be expressed in         Offering Help)

    The Dialogue must be 10 lines/baris

    Situation :         A friend is absent because she is sick. You visit her this afternoon. Your friend needs your help to communicate with the teacher about an assignment that she hasn’t finished yet. Offer her a help

Rabu, 26 Agustus 2020

A Journey of E-Learning Madrasah

 E-Learning Madrasah adalah sebuah aplikasi pembelajaran yang dikeluarkan Kementerian agama dalam upaya membantu madrasah untuk melaksanakan pembelajaran daring. sebagai aplikasi, tentunya tool ini diharapkan mampu menjembatani antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran daring, terutama di madrasah swasta. 

Tak dipungkiri, banyaknya aplikasi yang tersedia dalam proses pembelajaran daring, membuat para guru mempunyai kebebasan dalam memilih tool yang akan dipakai nantinya. sehingga kehadiran aplikasi E-Learning Madrasah menjadi hal biasa atau dengan kata lain, tool yang sama fungsinya dengan aplikasi lainnya.

Namun, paradigma yang menyatakan bahwa semua aplikasi pembelajaran sama fungsinya yaitu, bagaimana melakukan interaksi antara guru dan siswa secara virtual, seakan terbantahkan dengan kehadiran aplikasi E-Learning Madrasah. Sebagai salah satu contoh,munculnya fitur Management User di akun operator, yaitu stakeholder yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain, Guru Mata Pelajaran, Guru BK, Wali Kelas, Siswa, Kepala Madrasah dan Pengawas, yang mana mereka bisa melaksanakan fungsi jabatan nya dalam proses pembelajaran walaupun secara virtual. selain fitur tersebut, ada beberapa fitur mengambil peran yang tak kalah pentingnya dengan fitur management users, antara lain sebagaimana ilustrasi gambar di bawah ini :

Gambaran fitur-fitur di atas, menunjukkan bahwa aplikasi ini mampu mengakomodasi kepentingan stakeholder yang ada di madrasah, sehingga bisa dikatakan tool ini menjadi bangunan kedua madrasah dalam upaya menciptakan proses pembelajaran interaktif secara virtual.

selain fitur-fitur yang menjadi andalan aplikasi ini, ternyata di dalam awal perjalanan nya menjadi tool pembelajaran daring madrasah, ada kekurangan yang dirasakan oleh operator saat itu, yaitu sebelum adanya versi hosting yang sekarang dinikmati oleh madrasah. ketika operator harus stand by di laptop server nya agar aplikasi ini bisa berjalan karena jika server operator tidak menyala, maka tidak akan bisa melaksanakan pembelajaran daring. Hal ini paling tidak, disebabkan 2 hal, yaitu :

  1. Versi sebelum web hosting, operator harus menghubungkan E-Learning Madrasah dengan tool publik tambahan
  2. Laptop atau Personal Computer operator yang menjadi server tidak bisa stand by selama 24 jam dalam menjalankan aplikasi

Kekurangan yang ada serta keluhan operator yang dirasakan, ternyata dijawab pihak kementerian agama dengan terobosan nya meng-update versi nya menjadi hosting sehingga madrasah saat ini dapat menikmati elearning Madrasah versi hosting. Berikut Tutorial :

Cara Meng-Onlinekan E-Learning Madrasah dengan Hosting

Sebagian madrasah terutama madrasah swasta belum merasakan secara full versi ini disebabkan karena pemakaian versi ini harus melalui website/domain. sedangkan mereka belum memiliki website sendiri dalam mengelola aplikasi ini. bayak nya web hosting gratis dan berbayar yang ditawarkan penyedia domain belum juga bisa menggerakkan sebagian madrasah dalam mengelola aplikasi.

Tetapi pada akhirnya, apa yang ditunggu selama ini terjawab sudah, dengan kehadiran Layanan Cloud Server Gratis Kementerian Agama, kendala dan hambatan yang dihadapi madrasah terutama madrasah swasta bisa teratasi dengan layanan tool ini, dimana pihak kementerian Agama telah menyediakan Cloud Server gratis yang memungkinkan semua madrasah menikmati akses layanan ini tanpa perlu lagi dibatasi jaringan server laptop operator dan limit waktu.

berikut link : Server Gratis, Cloud Hosting Gratis untuk E-Learning Madrasah

Selamat menikmati.

Selasa, 25 Agustus 2020

SOAL UJIAN KOMPETENSI DASAR / KD (PH 1)

English for the Second Class

For students who would be tested in English. below are questions that you have to answer :

1. Translate into Indonesia the tittle of the Chapter 1?

2. What is a Suggestion 

3. What is the Social Function of a Suggestion ?

4. Write an example of sentence in Suggestion ?

5. When making suggestions, we often use the EXPRESSIONS, write 5 of them! 

6. How do you response of the following sentence :

    Ø  How about going to the Losari Beach ?

 Accepting Suggestion     : ………………………………………………………….

                Declining Suggestion         : …………………..................................................................................


Senin, 24 Agustus 2020

Panduan E-Learning Madrasah 2.0.0 via Cloud Server Gratis dari Kemenag

Sebagaimana diketahui bahwa layanan Cloud Server Gratis telah dipublikasikan oleh pihak Kemenag melalui Surat Edaran tentang perihal Layanan Cloud Server Gratis untuk madrasah sehingga madrasah yang tidak memiliki server, bisa memanfaatkan fasilitas ini dalam menjalankan E-Learning Madrasah dalam proses pembelajaran daring, apatah lagi versi yang ditampilkan adalah versi terbaru yaitu 2.0.0

Untuk lebih jelasnya, bagaimana Cloud Server gratis ini menjalankan aplikasi E-Learning Madrasah versi 2.0.0 berikut tutorialnya :


Demikian Panduan E-Learning Madrasah 2.0.0 dengan memanfaatkan fasilitas Cloud Server gratis dari Kemenag. moga bermanfaat.



Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal (Sosiologi kls 3)

  Apa itu Globalisasi? Globalisasi sering disebut sebagai fenomena dunia berwajah banyak. Oleh karena itu globalisasi sering diindentikan de...